Penulis: Deni Gunawan
Penerbit: Cv. Abdi Fama Group
ISBN: On Proses
Halaman: X + 135
Pre Order: 15 Desember 2022
Harga Buku: 65.000
Pembelian: 08977854425
Sinopsis:
Buku ini berjudul Kedaulatan Tuhan versus Kedaulatan Rakyat: Studi Filsafat Politik Murtadha Muthahhari. Buku ini menggunakan metode kualitatif dalam penelitiannya dengan kajian kepustakaan sebagai pendekatannya. Selain itu, data-data tentang penelitian ini didekati dengan kajian analisis-kritis.
Buku ini menunjukkan bahwa diskursus agama (Islam) dan negara (politik) telah memunculkan, setidaknya, dua pandangan yang berbeda di internal umat Islam. Pertama, pandangan yang memisahkan Islam dan politik. Pandangan ini menghendaki sekularisme, yakni pemisahan antara Islam dan politik. Kedua, pandangan yang menolak pemisahan Islam dan politik. Muthahhari menolak pandangan pertama dan menerima pandangan kedua. Meski menerima pandangan kedua, ia tidak serta merta menerima teokrasi. Ia justru memadukan gagasan politik ketuhanan (teokrasi) dengan kerakyatan (demokrasi). Gagasan ini kemudian dipahami sebagai demokrasi-religius atau teo-demokrasi.
Gagasan politik demokrasi-religius ini dibangun dalam kerangka politik Syiah, yakni gagasan Wilāyah Al-Faqīh. Konsekuensinya, Allah merupakan pemegang otoritas atas manusia dan alam semesta, tetapi rakyat tetap memiliki peran dalam pemerintahan meskipun terbatas dalam kerangka politik tersebut. Selain itu, kekuasaan diletakkan kepada ulama sebagai otoritas yang berhak atas kepemimpinan selama masa kegaiban imam keduabelas. Ulama bertugas sebagai pengawas undang-undang dan ideolog, sementara eksekutornya diserahkan kepada eksekutif. Pemimpin dalam konteks ini haruslah memenuhi syarat-syarat umum (sebagaimana syarat minimal pemimpin dalam demokrasi umumnya) dan juga syarat khusus seorang pemimpin dalam perspektif Wilāyah Al-Faqīh.