Penulis: Mirwan
Penerbit: Cv. Abdi Fama Group
ISBN: On Proses
Halaman: XI+123 halaman
Pre Order: 28 Februari 2023
Harga: Rp60.000
HP: 08977854425
SINOPSIS:
Buku ini menyajikan persoalan tentang sumber pengetahuan dari sudut pandang dua tokoh Islam, yaitu al-Ghazâlî dan Muṯahharî.
Buku ini bertujuan untuk menggambarkan, membandingkan dan sekaligus menganalisis pemikiran tentang sumber pengetahuan dari kedua tokoh tersebut. Buku ini memperlihatkan bahwa pemikiran al-Ghazâlî dan Muṯahharî tentang sumber pengetahuan yang berasal dari indera, akal dan hati terdapat persamaan dan perbedaan yang cukup mendasar.
Persamaannya adalah antara al-Ghazâlî dan Muṯahharî mengakui tentang eksistensi indera, akal dan hati sebagai sumber pengetahuan manusia yang bekerja pada wilayahnya masing-masing. Indera bekerja pada wilayah empirik, akal bekerja pada wilayah abstrak dan hati bekerja pada wilayah transenden. Mengingat epistemologi yang dibangun al-Ghazâlî dan Muṯahharî merupakan epistemologi tauhid maka semua pengetahuan yang diperoleh melalui ketiga sumber tersebut selalu mereka kaitkan dengan wahyu. Mereka mengatakan bahwa pengetahuan yang diperoleh manusia lewat hatinya merupakan sebuah pengetahuan yang berasal dari Tuhan, namun hati harus bersih dan terbebas dari pengaruh nafsu dengan melakukan tazkiyah al-nafs.
Perbedaannya, Al-Ghazâlî menyebut pengetahuan yang bersumber dari hati sebagai metode dzauq, sedangkan Muṯahharî menyebutnya dengan metode ‘irfan. Apa yang dilakukan al-Ghazâlî dan Muṯahharî melalui pemikirannya tersebut merupakan suatu upaya islamisasi ilmu, mengembalikan ilmu agar sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.