Penulis: Hanifullah Hannan
Penerbit: Cv. Abdi Fama Group
ISBN: On Proses
Jumlah halaman: 320 hal
Harga: 80.000
Pre Order: 15 Okt 2025
HP: 08977854425
Sinopsis:
Hidup dalam Islam seharusnya terasa indah. Namun banyak orang berislam tanpa benar-benar merasakan keindahan itu. Mereka beribadah karena kewajiban, bukan karena cinta. Mereka salat, berzakat, dan berpuasa, tetapi hati mereka kering, seolah kehilangan makna dari semua yang dijalani. Padahal, Islam tidak hanya bicara soal hukum dan ritual, tapi juga tentang rasa: rasa dekat dengan Allah, rasa damai karena berserah, dan rasa nikmat karena hidup di bawah cahaya-Nya.
Buku IHSAN WAY: Jalan Menikmati Indahnya Hidup Berislam lahir dari kegelisahan itu. Ia menuntun kita menelusuri kembali makna ihsan—tingkatan tertinggi dalam beragama, ketika seseorang beribadah seolah-olah ia melihat Allah, dan jika tidak, ia yakin bahwa Allah selalu melihatnya. Dari sinilah muncul jalan yang disebut Ihsan Way, yaitu cara hidup yang menghadirkan kesadaran Ilahi di setiap langkah, setiap keputusan, dan setiap helaan napas.
Buku ini tidak berbicara dengan nada menggurui, tapi dengan bahasa hati. Ia mengajak pembaca untuk menata ulang hubungan dengan Tuhan agar ibadah tak lagi terasa beban, melainkan kebahagiaan. Ia mengajak kita menemukan rasa manis dalam salat, ketenangan dalam dzikir, dan makna dalam setiap kebaikan kecil yang mungkin luput dari perhatian.
Di dalamnya, pembaca akan diajak merenungi bagaimana ihsan bekerja dalam kehidupan nyata: dalam keluarga, di tempat kerja, di tengah kesibukan, bahkan dalam saat-saat kita terjatuh dan bangkit kembali. Semua dibingkai dengan kisah, refleksi, dan ayat-ayat yang menghidupkan hati.
IHSAN WAY bukan sekadar ajakan untuk menjadi saleh, tapi untuk menjadi sadar—sadar bahwa setiap momen adalah kesempatan untuk melihat keindahan Allah dalam kehidupan. Jalan ini adalah perjalanan batin untuk menikmati hidup berislam dengan rasa cinta, syukur, dan damai.
Sebuah buku yang menuntun, bukan memaksa. Menyentuh, bukan menghakimi. Mengajak kita pulang ke pusat makna: bahwa Islam adalah jalan keindahan, dan ihsan adalah pintu untuk menikmatinya.